Permintaan terhadap ponsel pintar dengan harga yang murah memang sedang tinggi di beberapa negara pada global. Terlebih lagi buat beberapa negara berkembang pada Asia, salah satunya artinya India--yg--memang mempunyai penetrasi ponsel pintar terbilang masih sangat rendah.
Buat itu, perusahaan bernama Ringing Bells, menghasilkan sebuah ponsel pandai dengan seharga US$4, atau sekitar Rp53 ribu, yg diklaim menggunakan Freedom 251.
Dengan harga yang sedemikian murah, ponsel dengan prosesor empat inti ini adalah yg termurah di global.
Namun, penjualan ponsel ini tidaklah semulus asumsi Ringing Bells. Galat satu anggota politik terbesar pada India, yakni Kirit Somaiya, pemimpin berasal Bharatiya Jana, melaporkan perusahaan tadi ke pihak berwajb.
Pelaporan ini berdasarkan sang dugaan pelanggaran peraturan di India pada pasal 420 IPC, serta beberapa pasal dari UU ITE yg berlaku pada India.
Somaiya bersikeras penjualan ponsel menggunakan harga yang terlalu murah mustahil. Apalagi, ponsel ini sama sekali tidak mendapat subsidi apapun asal penyedia jasa telekomuniaksi pada India.
Tetapi, dengan harganya yang termasuk sangat murah, bukan berarti ponsel ini laku manis di pasaran. Malah, ponsel murah ini menjadi salah satu ponsel pandai menggunakan penjualan paling gagal di dunia.
Meski begitu, pihak kepolisian India tetap melanjutkan pelaporan ini buat diselidiki lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar